yoedhabinrizal.wordpress.com
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
Di dunia ini ada banyak ummat Islam, namun dari sekian banyak ummat Islam itu hanya sedikit yang sadar dengan ke-Islaman-nya. Dari sedikit yang sadar akan ke-Islaman-nya itu hanya sediki yang berdakwah. Dari sedikit yang berdakwah itu hanya sedikit yang berjuang. Dari sedikit yang berjuang itu hanya sedikit yang bersabar. Dan dari sedikit yang bersabar itu hanya sedikit yang sampai pada tujuan akhir... Dimanakah kita terhenti ???
Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Dalam perkembangannya Web 2.0 diaplikasikan sebagai bentuk penyajian halaman web yang bersifat sebagai program desktop pada umumnya seperti Windows. Fungsi-fungsi pada penerapannya sudah bersifat seperti desktop, seperti drag and drop, auto-complete, serta fungsi lainnya. Aplikasi Web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser tanpa membutuhkan teknologi perangkat yang canggih dari sisi user. Tidak mengherankan bila suatu aplikasi (software) dapat diakses secara online tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu. Software tersebut misalnya software pengolah kata (seperti MS Word) atau software pengolah angka (seperti MS Excel).
Teknologi ke depan suatu software berbasisi web tidak lagi dijual melainkan suatu fasilitas gratis yang dapat digunakan setiap waktu. Permasalahan manajemen file juga tidak merepotkan, bahkan file dapat disimpan dan juga dapat di-sharing dengan user lain. Implementasi dari teknologi Web 2.0 dapat dilihat pada aplikasi sprearsheet pada Google yang merupakan aplikasi untuk operasi mengolah angka seperti MS Excel. Aplikasi ini dapat dilihat pada http://spreadsheets.google.com/ , tentunya aplikasi tersebut membutuhkan suatu akun Google untuk memasukinya.
Suatu web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service).
Karakteristik Web 2.0
Kemudahan berinteraksi antara user dengan sistem merupakan tujuan dibangunnya teknologi Web 2.0. Interaksi tersebut tentunya haruslah diimbangi dengan kecepatan untuk mengakses, oleh karena itu diperlukan suatu bandwith yang cukup untuk loading data. Loading data tersebut dilakukan saat pertama kali membuka situs, data-data tersebut antara lain CSS, JavaScript, da
n XML. Salah satu karakteristiknya adalah adanya dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. Adanya kemajuan inovasi pada antar-muka di sisi pengguna merupakan karakter dari Web 2.0. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.
Kian hari hubungan Indonesia dan Malaysia kian memanas. Berbagai konflik dan perselisihan kerap terjadi dan menghadang perjalanan dua negara serumpun ini. Berbagai dialog dan pertemuan-pertemuan tak habis dan tak bosannya membahas berbagai masalah. Mulai dari konflik kepemilikan pulau ambalat, lagu kasih sayange hingga konflik terakhir tentang klaim malaysia terhadap salah satu kebudayaan Indonesia, Reok Ponorogo. Situasi di Indonesia-pun memanas. Demo menentang klaim sepihak Malaysia atas lagu maupun kebudayaan Indonesia lainnya terjadi dimana-mana. Masyarakat mendesak pemerintah untuk segera mendata ulang dan lebih memperhatikan kebudayaan negeri ini agar tak lagi raib dan hilang di’bajak’ negeri lain.
Entah bagaimana situasi di negeri tetangga kita itu pasca pembajakan kebudayaan ini. Sepertinya hanya adem ayem saja. Tak pernah tedengar oleh kita demo balasan dari para penduduknya untuk mempertahankan kebudayaan bajakan itu. Satu hal yang menjadi pertanyaan, apakah mereka tahu dengan permasalahan ini atau tidak. Dari sebuah tayangan televisi di sebuah stasiun swasta beberapa hari yang lalu, nampak seorang pengamen di negeri Jiran itu yang menyanyikan lagu kasih sayange dan ia-pun mengakui bahwa itu adalah lagu milik bangsa Indonesia. Lalu timbul satu keanehan disini. Jika masyarakatnya saja mengatakan bahwa lagu tersebut adalah lagu milik bangsa Indonesia, mengapa muncul di sebuah website pariwisata Malaysia bahwa lagu tersebut milik mereka.
Jika kita mau menengok kebelakang sejenak dan melihat serta belajar dari apa yang telah terjadi pada bangsa ini ketika zaman penjajahan Belanda dulu, maka akan kita saksikan sebuah tak-tik jitu untuk memecah-belah kesatuan dan nasionalisme rakyat Indonesia. Sebuah tak-tik yang berhasil dengan gemilang sehingga Belanda dapat bertahan dan merampas serta memeras kekayaan bumi Nusantara selama tiga ratus lima puluh tahun lamanya. Tak-tik yang kita semua kenal dan telah diajarkan dalam buku-buku sejarah semenjak bangku SD. Ya, tak-tik itu adalah tak-tik adu domba. Tak-tik yang amat keji dan licik, yang oleh karenanya banyak orang hidup sia-sia dalam perngkap kebodohan dan kemiskinan. Dan kini setelah berabad-abad berlalu, terbukti tak-tik itu masih ampuh untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan masyarakat yang tergabung dalam suatu komunitas.
Nah, kira-kira menurut Anda adakah hubungannya antara dua paragraf teratas dengan paragraf selanjutnya? Tentulah ada. Memanasnya hubungan antara Indonesia sebagai negara dengan ummat Islam teranyak di dunia dengan negara tetangganya, Malaysia yang juga terkenal sebagai negara Muslim dimungkinkan karena adanya intervensi dari suatu negara atau organisasi tertentu yang tak menyukai hubungan baik dua negara ini. Atau mungkin isu ini ditimulkan untuk mencegah persatuan antara ummat Islam yang kian hari kian membaik.Tidak usahlah kita menyebutkan siapa negara atau organisasi yang sangat membenci persatuan dan kesatuan ummat Islam, karena kita semua sudah pasti tahu dan teramat paham akan jawabannya. Namun jika Anda menebak Amerika sebagai dalangnya, maka bisa saya katakan Anda telah salah tebak. Mungkin memang tak sepenuhnya salah. Namun yang perlu kita tahu bahwa sebuah negara yang kita sebut adidaya dan polisi dunia itu hanyalah sebuah negara tunggangan yang dibelakangnya berdiri sebuah negara kecil nan licik yang kini telah menguasai dunia. Sebuah negara kecil yang berdiri diatas penderitaan bangsa lain. Dialah Israel, sebuah negara yang berisikan orang-orang yahudi yang didalam Al-Qur’an Allah SWT menyebut mereka sebagai keturunan babi dan kera.
Semenjak masa Eropa kelam, mereka telah merancang sebuah cita-cita busuk untuk mengusasai dunia dengan cara-cara yang sungguh sangat biadap. Dimulai dengan menguasai dan menjajah wilayah Palestina dan dengan seenaknya mendirikan negara disana, kemudian menghancurkan kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun1924 Masehi dengan cara menyelundupkan seorang arab keturunan yahudi yang bernama Mustafa Kemal Pasha kedalam tubuh kekhalifahan dan memberontak hingga akhirnya kekhalifahanpun hancur. Dan parahnya lagi justru sejarah mencatat dirinya (semoga Allah melaknatnya) sebagai seorang pahlawan revolusi Turki. Hingga yang terakhir, kini mereka telah berhasil masuk kedalam tubuh pemerintahan Amerika dan menguasai dunia. Dan bukan tidak mungkin segala konflik yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia adalah karena kelicikan para keturunan babi dan kera itu.
Belum lama ini sebuah dokumen rahasia Amerika telah terbongkar. Isinya-pun sangat mengagetkan banyak pihak. Didalam dokumen itu disebutkan bahwa sebelum perang Irak-Kuwait terjadi, Presiden Amerika saat itu mengirimkan sebuah surat kepada Saddam Husein yang isinya ’mengkompori’ untuk segera menyerang Kuwait karena menurut Amerika Kuwait akan merebut beberapa sumber minyak bumi milik Irak. Saddam Husein-pun terpancing oleh kail busuk Amerika dan segera menyerang Kuwait. Setelah Irak menyerang Kuwait lantas Amerika dengan gagah berdiri di hadapan penduduk dunia dengan membela Kuwait dan memerangi Irak (Menanti Kehancuran Amerika dan Eropa; Abu Fatiah Al-Adnani & Abu Laila Abdur Rahman). Dengan kejadian tersebut Amerika yang didalangi oleh para Yahudi itu pun menuai dua kesuksesan. Yang pertama mereka berhasil memisahkan dua negara Islam dalam suatu permusuhan dan yang kedua, mereka berhasil menarik simpatik masyarakat dunia sehingga mereka dipandang sebagai negara yang demokratis, menjunjung tinggi hak manusia dan merupakan penegak hukum dunia.
Kemudian pada tahun 1983 Presiden Reagen secara rahasia meminta negara-negara tetangga Irak untuk mengirimkan perlengkapan perang seperti howitzer, helikopter, bom dan senjata lainnya dari Amerika ke Irak (Lobi Zionis dan Rezim Bush; Herry Nurdi). Dengan senjata kiriman Amerika ini Irak yang dipimpin oleh Saddam Husein melakukan perbuatan keji dengan membunuh banyak warga Kurdi. Dan dengan alasan inilah Amerika berhasil masuk dan menyerang Irak beberapa tahun yang lalu.
Rasanya dua contoh diatas sudah cukup bagi kita untuk lebih mawas diri atas berbagai masalah dan konflik yang timbul diantara Indonesia dan Malaysia. Mungkin saja beberapa petinggi negeri Siti Nurhalizah itu telah dicuci otaknya oleh para pekerja freemansory sebagai wayang bagi kepentingan Israel dan Amerika untuk menghadang arus persatuan Ummat yang kian menggelora.
Kini tak perlu lagi saling menyalahkan antara Indonesia dan Malaysia. Tak perlu juga menyebut Malaysia dengan kata Malingsia. Karena bisa jadi semua kesalah pahaman ini adalah usaha dan skenario yang dirancang oleh para keturunan babi dan kera itu untuk memisahkan dua negara dengan yang bersahabat karib sejak dulu itu dan juga rancangan besar untuk meruntuhan ukhuwah Islamiyah antara sesama Muslim. Sikapilah semuanya dengan kepala dingin, tanpa emosi dan gunakanlah fikiran yang jernih. Karena jika kita menyikapi itu semua dengan emosi dan tanpa pemikiran yang jernih, apalagi hingga akhirnya terjadi perang terbuka seperti halnya Irak dan Kuwait, maka sesungguhnya kita telah ditipu secara mentah-mentah dan kita telah menjadi korban adu domba manusia tanpa perasaan.
Dibawah kaki gunung merapi
30 November 2007
Jam 00.17 WIB
Al-Quds (terjajah) – infopalestina.com: Harian '
Merujuk kepada informasi yang diberitakan oleh Harian Ha'aretz di nomor terakhirnya, dokumen tersebut berisikan tentang pengalihan hak kembali ke tanah air kepada jaminan ekonomi yang biayanya mencapai US$ 90 milyar, atau masing-masing pengungsi Palestina akan mendapatkan US$ 14-21 ribu.
Apapun kondisinya, dokumen dimaksud yang digagas juga kelompok Palestina, menolak hak kembali para pengungsi Palestina ke tanah airnya yang dulu mereka tinggalkan pada tahun 1948.
Disamping masalah pengungsi, dokumen juga membahas masalah
Usulan kepada Pejabat Tinggi
Harian '
Keduanya menyampaikan dihadapan wakil menteri 'keamanan' Zionis '
Harian itu menilai dokumen yang dimaksud, memuat hasil diskusi-diskusi kelompok Zionis-Palestina-dunia, adalah upaya Zionis-Palestina untuk mengubah hak kembali pengungsi Palestina ke tanah airnya menjadi hitungan-hitungan ekonomi dan penyampaian solusi riil.
Masih tambah harian 'Israel' itu, bahwa pelaksana perdana menteri Zionis 'Israel', Haem Ramon, yang ikut sebelum dua bulan lalu sebagai pengawas dalam pertemuan tertutup di Paris, telah menyatakan dokumen ini adalah "kertas kerja yang patut untuk dipelajari oleh kedua belah pihak ('Israel'-Palestina). Jika sampai pada pembicaraan tentang solusi abadi, maka kertas kerja ini bisa membatu tim perunding untuk mengetahui apa yang bisa mungkin dijalankan."
Adapun penasehat ekonomi kepala pemerintahan Zionis 'Israel', Manuel T, yang hadir dalam pertemuan itu juga, menjelaskan kepada harian tersebut, "Untuk pertama kalinya saya merasa problema pengungsi tidak mudah seperti ini." Menurutnya lagi, "Jika mungkin bagi orang-orang '
Masih tambah penasehat ekonomi itu, bahwa urgensi dokumen 'X' bukan pada angka-angka ekonomi, akan tetapi kemampuan kedua pihak menerjemahkan bahasa hak-hak historis kepada bahasa ekonomi praktis.
Beberapa Pihak Dunia Sokong Dokumen
Harian '
Kelompok ini disokong oleh lembaga-lembaga resmi, seperti Uni Eropa, Bank Dunia dan Deplu Perancis. Begitu juga lembaga-lembaga umum dan kantor-kantor pemerintahan Zionis 'Israel' dan Palestina ikut serta sebagai pengawas, tanpa ikut membuat konsep kesepahaman, namun membantu menjaga kontak antara kedua belah pihak, Zionis 'Israel' dan Palestina, juga membahas tentang beberapa aspek yang mungkin bisa diterapkan di lapangan.
Berdasarkan data yang diambil dari UNWRA (badan urusan PBB untuk pengungsi Palestina), dokumen itu mengisyaratkan bahwa jumlah pengungsi Palestina pada tahun 2006 berjumlah 4,4 juta. 1,3 juta diantarannya tinggal di kamp-kamp pengungsi di Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat dan Jalur Gaza, 1,7 juta tinggal di tanah wilayah Otoritas Palestina (OP), 550 ribu diantarannya tinggal di kamp-kamp pengungsi.
Dollar Dibayar Tanah Suci
Dalam dokumen 'X' itu menyebutkan bahwa solusi yang diusulkan oleh kelompok ini mencakup tuntutan personal atau kelompok bagi kedua belah pihak dan mengusulkan jalan perundingan di antara keduanya. Di satu sisi, pengungsi bisa memilih tempat tinggal yang permanen, tapi di sisi lain penerapan pilihan itu tergantung kesepakatan antara beberapa pihak dan tergantung dengan kekuasaan negara-negara yang memiliki hubungan, termasuk negara penjajah Zionis dan Palestina.
Masih lanjut dokumen, pandangan pertama, patokan ekonomi/dana untuk mencapai solusi yang disepakati bersama dalam soal pengungsi nampaknya mustahil. Namun jika dibandingkan dengan pengganti, dan ini dijadikan ukuran, bahwa bantuan dana itu akan mencapai 10 tahun masanya.
Sesuai rencana yang disampaikan mantan Presiden AS Bill Clinton kepada kedua pihak tahun 2000, maka anggota kelompok ini mengusulkan sejumlah pengganti bagi para pengungsi; bertempat tinggal di tempat-tempat yang baru, renovasi tempat tinggal yang ada dan menetap di tempat itu, diganti dengan uang atau barang, atau melalui perlintasan menuju suatu tempat di Palestina yang disepakati oleh pihak pemerintah Zionis 'Israel'.
Menurut dokumen 'X' itu, setiap pengungsi berhak untuk memilih pengganti dan kemudian disepakati masa pelaksanaannya di bawah pengawasan perwakilan dunia yang dibentuk secara khusus menangani masalah ini. Lalu pihak perwakilan dunia ini yang bertanggungjawab atas pilihan-pilihan pengungsi dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain oleh pengungsi disepakati melalui koordinasi dengan kedua pihak.
Biaya penempatan tinggal ini mencapai US$ 8-19 milyar dan berhubungan dengan jumlah pengungsi yang memilih pilihan ini. Sedangkan biaya renovasi dan perbaikan (penempatan tinggal pengungsi di tempat pengungsiannya) mencapai US$ 10-14 milyar, ini juga terkait dengan jumlag pengungsi yang memilih pilihan ini.
Adapun pengganti barang milik yang ditinggalkan pengungsi, pihak Zionis '
Namun yang menjadi masalah adalah prediksi harga kepemilikan tersebut. Dari sini, pembuat dokumen mengusulkan adanya sebuah komisi khusus berskala internasional untuk menyelidiki kebenaran klaim kepemilikan barang tersebut. Menurut perkiraan ekonomi, biaya total masalah ini mencapai US$ 15-30 milyar.
Solusi Yang Menetapkan Adanya Penjajahan atas Tanah Al-Quds
Sedangkan dalam masalah